Oleh: Abdul Majid
Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat
Lombok Barat kini menghadapi persoalan serius yang tak lagi bisa dianggap sepele. Cafe-cafe ilegal yang menjual minuman keras, menjadi tempat konsumsi narkoba, dan bahkan diduga memicu penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS, mulai tumbuh di tengah-tengah masyarakat.
Fakta ini tidak hanya mengusik rasa aman, tapi juga mengguncang sendi moral dan sosial masyarakat. Maka muncul pertanyaan penting: Apakah kita akan terus membiarkan ini merajalela di tanah kita sendiri?
Lebih dari Sekadar Pelanggaran Izin
Masalah ini bukan hanya soal usaha yang tidak punya izin resmi. Lebih dalam dari itu, ini adalah soal ancaman terhadap generasi muda, soal penyakit sosial, dan soal kerusakan yang dimulai dari pembiaran kecil.
Kita tahu betul, izin formal bukan jaminan moral. Bahkan tempat yang mengantongi izin pun, jika di dalamnya terdapat praktik yang merusak, tetaplah ancaman nyata bagi masyarakat.
Lombok Barat Butuh Ketegasan dan Kepedulian
Masyarakat Lombok Barat memiliki akar budaya dan nilai keagamaan yang kuat. Tapi tanpa ketegasan, nilai-nilai itu bisa digerus secara perlahan oleh praktik-praktik menyimpang yang dibiarkan tumbuh.
Tidak cukup hanya menunggu penindakan dari aparat. Perlu peran semua pihak: tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, adat, bahkan ibu rumah tangga — untuk menjaga lingkungannya dari ancaman yang masuk diam-diam tapi merusak pasti.
Tidak Ada Tempat untuk Pembiaran
Maka, sebagai warga Lombok Barat yang peduli terhadap masa depan daerah ini, saya menyampaikan beberapa catatan penting:
Cafe yang menjual miras, jadi tempat konsumsi narkoba, dan sarang aktivitas tidak bermoral harus dihentikan.
Perlu pengawasan serius, bukan hanya saat sudah viral.
Masyarakat harus berani menyuarakan dan melaporkan.
Pemimpin di semua level harus peka terhadap gejala sosial ini.
Jangan Sampai Kita Menyesal
Jika hari ini kita diam, maka besok mungkin anak-anak kita yang akan menjadi korbannya. Jika hari ini kita biarkan, maka ke depan kita akan menyaksikan kampung kita kehilangan arah.
Lombok Barat adalah rumah kita. Mari kita jaga bersama. Jangan beri ruang bagi hal apapun yang akan merusaknya dari dalam.