Cuaca Ekstrem dan Kebutuhan Perantingan Pohon di Sepanjang Jalur Bandara Lombok dan Lembar-Sekotong

Penulis: Abdul Majid, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat

SEBAR.CO.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Lombok dengan curah hujan tinggi dan angin kencang telah menyebabkan berbagai permasalahan di beberapa ruas jalan vital, terutama jalur menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) dan jalur Lembar-Sekotong. Kondisi ini menyebabkan pohon tumbang di sejumlah titik, mengakibatkan gangguan lalu lintas dan peningkatan risiko keselamatan bagi pengendara. Jalur-jalur ini sangat penting, tidak hanya bagi pengguna lokal tetapi juga bagi wisatawan, sehingga keselamatan dan kelancaran akses jalan menjadi prioritas utama.

Peran dan Kewenangan dalam Perantingan Pohon di Jalur BIL dan Lembar-Sekotong

Pemangkasan pohon di sepanjang jalan utama menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) bukan hanya kewenangan Angkasa Pura I, yang mengelola kawasan bandara, tetapi juga membutuhkan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Provinsi NTB. Angkasa Pura I memang bertanggung jawab untuk area bandara, namun ruas jalan lebih luas menuju bandara dan jalur Lembar-Sekotong, yang terkenal dengan banyaknya pohon besar di tepinya, membutuhkan penanganan dari pemerintah daerah.

Jalur Lembar-Sekotong adalah akses penting menuju kawasan wisata Sekotong, sehingga pengelolaan pohon di sepanjang jalur ini sangat mendesak. Pohon-pohon di tepi jalan ini tidak hanya memberi bayangan bagi pengendara, tetapi juga meningkatkan risiko tumbang saat hujan dan angin kencang, terutama pohon yang sudah tua atau rimbun. Perantingan rutin pada jalur ini tidak hanya dapat mencegah kecelakaan tetapi juga menjaga jarak pandang pengendara di jalan yang berliku dan curam.

Data Cuaca Ekstrem dari BMKG: Tantangan dan Ancaman

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh fenomena La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan dan intensitas angin di seluruh wilayah Lombok, termasuk sekitar bandara dan jalur Lembar-Sekotong. Peringatan cuaca ekstrem dari BMKG menunjukkan bahwa hujan deras dan angin kencang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, langkah antisipasi terhadap ancaman pohon tumbang dan genangan air di jalur-jalur utama menjadi sangat penting, terutama bagi keselamatan pengguna jalan dan kelancaran akses menuju bandara serta destinasi wisata.

Tanggung Jawab Pemerintah Daerah dan Provinsi NTB

Kondisi ini menuntut langkah cepat dan koordinasi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Pemerintah Provinsi NTB. Beberapa peran yang dapat diambil oleh pemerintah daerah dalam menghadapi situasi ini antara lain:

1. Pemangkasan dan Perantingan Pohon Secara Berkala: Jalur-jalur utama menuju bandara dan daerah wisata perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah. Pemangkasan atau perantingan pohon secara rutin diharapkan bisa mencegah terjadinya pohon tumbang yang bisa membahayakan keselamatan pengendara.

2. Pengaturan Lalu Lintas di Jalan Rawan: Mengatur lalu lintas di area-area rawan selama musim hujan juga menjadi langkah penting. Pemerintah daerah dapat menyiapkan jalur alternatif atau memperketat manajemen lalu lintas di titik-titik rawan kecelakaan.

3. Informasi Cuaca dan Peringatan Dini: BMKG bersama instansi pemerintah dapat memberikan informasi cuaca secara cepat kepada masyarakat melalui media sosial atau kanal komunikasi lain. Informasi peringatan dini ini dapat membantu masyarakat dan pengendara untuk mengantisipasi kondisi buruk di lapangan.

Langkah Mitigasi untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem

Dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem dan risiko pohon tumbang, pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi. Beberapa langkah mitigasi yang dapat diambil adalah:

– Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Pengendara dan masyarakat diharapkan lebih waspada, terutama saat cuaca buruk di jalan menuju bandara dan jalur Lembar-Sekotong. Kewaspadaan ini bisa mengurangi potensi kecelakaan dan gangguan.

– Pelaporan Kondisi Pohon atau Infrastruktur Berisiko: Masyarakat yang melihat adanya pohon yang rawan tumbang atau jalanan yang tergenang dapat melaporkannya melalui kanal pengaduan yang disediakan pemerintah. Dengan begitu, langkah pencegahan dapat dilakukan lebih cepat.

– Pemeriksaan Infrastruktur dan Drainase Rutin: Selain pemangkasan pohon, kondisi drainase di sepanjang jalur BIL dan Lembar-Sekotong perlu diperhatikan untuk mencegah genangan air yang dapat memperburuk kondisi jalan.

Cuaca ekstrem yang terus berlanjut menuntut upaya mitigasi yang serius dan berkelanjutan, terutama di jalur-jalur utama seperti BIL dan Lembar-Sekotong. Melalui sinergi antara pemerintah, Angkasa Pura I, BMKG, dan masyarakat, risiko pohon tumbang dan gangguan lalu lintas diharapkan dapat diminimalkan. Penanganan yang proaktif di kedua jalur ini penting demi menjaga kelancaran dan keselamatan pengguna jalan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang menuju Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *