Oleh: Abdul Majid
Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat
Pembangunan jalur strategis Lembar–Kayangan yang kini masuk dalam pembahasan antara Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), patut kita apresiasi dan kawal bersama. Jalur ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa. Ia adalah denyut nadi baru yang akan menghubungkan dua pelabuhan penting: Pelabuhan Lembar di Lombok Barat dan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur — jalur emas lintas pulau yang menampung arus logistik dan penumpang dari dan ke seluruh kawasan timur Indonesia.
Lembar: Pintu Gerbang Strategis NTB
Sebagai daerah pemilik Pelabuhan Lembar, Lombok Barat memegang peranan vital. Lokasi Lembar yang menjadi pintu keluar-masuk barang dan manusia dari Bali dan Jawa menjadikannya salah satu aset infrastruktur nasional. Namun selama ini, konektivitas dari pelabuhan menuju kawasan-kawasan produktif di bagian timur NTB masih terhambat oleh jalur-jalur sempit, panjang, dan berliku.
Dengan dibangunnya jalur Lembar–Kayangan sebagai “koridor logistik cepat” (fast corridor), waktu tempuh dan biaya distribusi akan turun drastis. Hal ini akan berimbas langsung pada harga barang, efisiensi transportasi, dan peningkatan daya saing produk lokal.
Manfaat Strategis dari Berbagai Sisi:
1. Ekonomi:
Meningkatkan efisiensi transportasi hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan UMKM dari Lombok Barat ke wilayah timur dan sebaliknya.
Meningkatkan investasi di koridor jalan baru karena potensi pembukaan kawasan industri dan sentra distribusi.
Membuka lapangan kerja baru baik dalam proses konstruksi maupun dalam sektor-sektor turunan seperti logistik, jasa, dan perdagangan.
2. Pariwisata:
Jalur ini akan memperkuat destinasi seperti Sekotong, Lembar, Mekaki, dan Gili Nanggu karena akses wisatawan menjadi lebih cepat dan nyaman.
Potensi pengembangan transit tourism karena Lembar akan menjadi gerbang yang lebih sibuk dan strategis.
3. Sosial dan Pemerataan Pembangunan:
Jalur ini akan membuka akses bagi desa-desa tertinggal di sepanjang koridor agar lebih mudah mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Mempercepat urbanisasi seimbang dan mendorong pertumbuhan kawasan baru di tengah pulau.
4. Pertahanan dan Keamanan:
Sebagai jalur darat utama penghubung dua pelabuhan, jalan ini akan mempercepat mobilisasi jika terjadi situasi darurat logistik maupun pertahanan.
Masukan untuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat:
Sebagai wakil rakyat dan bagian dari mitra strategis pemerintah, saya mengusulkan agar Pemkab Lombok Barat.
1. Menyusun Rencana Tata Ruang (RTRW) baru yang mengakomodasi potensi kawasan di sekitar jalur Lembar–Kayangan agar tidak berkembang secara liar.
2. Mengidentifikasi dan menyiapkan kawasan industri kecil dan menengah (IKM) di sepanjang jalur agar warga lokal mendapat manfaat ekonomi langsung.
3. Mengusulkan insentif dan kemudahan investasi di sektor logistik, pergudangan, dan distribusi di wilayah Lembar, Sekotong, dan sekitarnya.
4. Melibatkan masyarakat sejak awal dalam pengawasan dan perencanaan partisipatif untuk meminimalisir konflik sosial dan pembebasan lahan.
5. Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk memastikan bahwa warga Lobar menjadi bagian utama dari manfaat pembangunan ini, baik sebagai pekerja, pelaku usaha, maupun pemilik lahan yang mendapatkan kompensasi layak.
Penutup:
Pembangunan Jalan Lembar–Kayangan adalah peluang emas bagi NTB untuk memperkuat konektivitas antarwilayah dan memacu pertumbuhan ekonomi secara merata. Namun lebih dari itu, ini adalah momentum kebangkitan Lombok Barat sebagai pintu gerbang utama logistik dan mobilitas manusia di NTB. Sudah sepatutnya kita kawal, dorong, dan arahkan agar pembangunan ini tidak hanya monumental secara fisik, tetapi juga transformatif bagi rakyat.