Jalan Penghubung Dua Desa di Sekotong Nyaris Amblas: Ancaman Serius bagi Akses Warga

Oleh: Abdul Majid, Anggota DPRD Lombok Barat

Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Lombok Barat dalam beberapa waktu terakhir kembali membawa dampak serius terhadap infrastruktur dasar masyarakat. Salah satu yang cukup memprihatinkan adalah kondisi jalan penghubung antara dua desa di Kecamatan Sekotong yang nyaris amblas akibat derasnya aliran air dan buruknya sistem drainase di sekitar lokasi.

Jalan tersebut merupakan urat nadi mobilitas warga, baik untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun aktivitas harian lainnya. Potensi longsor yang mengancam tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, namun juga bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Dalam pantauan langsung di lapangan, terlihat struktur jalan mengalami penurunan dan retakan signifikan yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

Sebagai wakil rakyat dari Dapil Sekotong, saya telah menyampaikan secara langsung kondisi ini kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Koordinasi telah dilakukan dengan Dinas PUPR dan BPBD untuk segera melakukan tindakan penanganan darurat dan perencanaan perbaikan permanen. Hal ini tidak bisa ditunda-tunda, mengingat risiko yang mengancam warga sangat nyata.

Persoalan ini seharusnya menjadi momentum bagi kita semua untuk mengevaluasi kembali ketahanan infrastruktur desa, terutama yang berada di kawasan rawan bencana. Drainase, kontur tanah, serta kualitas pembangunan jalan harus menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan ke depan. Sekotong sebagai kawasan potensial pariwisata dan pertanian memerlukan aksesibilitas yang kuat dan aman.

Kami juga mendorong Pemerintah Daerah untuk bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun Pusat agar penanganan infrastruktur berbasis risiko bencana dapat dilakukan lebih terencana dan berkelanjutan. Tak kalah penting, masyarakat juga diimbau untuk aktif melaporkan jika terjadi kondisi yang mengancam keselamatan fasilitas umum di wilayah masing-masing.

Akhirnya, besar harapan kami agar respons cepat dan tanggap darurat dari Pemkab Lobar bisa segera direalisasikan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam waktu dekat. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat Sekotong dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *