Oleh: Abdul Majid Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat
SEBAR.CO.ID – Hari ini, 17 April 2025, Kabupaten Lombok Barat genap berusia 67 tahun. Sebuah usia yang matang bagi sebuah daerah untuk menatap masa depan dengan penuh keyakinan, sembari tetap menengok masa lalu dengan rasa hormat dan rasa syukur.
Lombok Barat adalah kabupaten tua yang melahirkan banyak perubahan strategis bagi NTB, bahkan menjadi tonggak pergerakan pemerintahan dan pembangunan di Pulau Lombok sebelum kabupaten/kota lain lahir dari pemekaran. Dalam 67 tahun perjalanannya, Lombok Barat telah melalui berbagai fase: mulai dari keterbatasan infrastruktur, bencana, konflik sosial, hingga tantangan pembangunan dalam era digital dan globalisasi.
Namun justru dari tantangan-tantangan itulah kita belajar dan berkembang.
Refleksi: Mewujudkan Pemerataan yang Adil dan Berkelanjutan
Momen HUT ke-67 ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi. Salah satu tantangan utama yang masih harus terus dibenahi adalah pemerataan pembangunan antarwilayah. Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih terjadi ketimpangan antara wilayah utara dan selatan, pesisir dan pegunungan, kota dan desa. Sekotong, Lembar, hingga ke wilayah perbatasan seperti Nambung dan Pelangan, membutuhkan perhatian lebih untuk mengejar ketertinggalan.
Sebagai wakil rakyat, kami menyaksikan langsung keluhan masyarakat yang menginginkan kehadiran pemerintah dalam bentuk nyata: jalan yang layak, fasilitas pendidikan yang memadai, jaringan internet yang merata, layanan kesehatan yang mudah diakses, serta peluang kerja bagi generasi muda.
Kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menjadi angka-angka di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kolaborasi: Membangun Tanpa Sekat
Usia 67 tahun adalah momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Dunia usaha, komunitas, akademisi, media, hingga tokoh adat dan agama harus menjadi mitra aktif dalam pembangunan.
Hari ini kita menyaksikan bagaimana semangat kolaboratif membuahkan hasil dalam berbagai sektor: geliat UMKM pasca pandemi, inovasi anak muda di sektor pariwisata, dan munculnya desa-desa wisata sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Namun kita belum cukup maksimal dalam menata sinergi antar OPD, antara legislatif dan eksekutif, serta antara pemerintah dengan elemen masyarakat.
Kolaborasi sejati hanya bisa terwujud jika dibangun atas dasar kepercayaan dan transparansi.
Inovasi: Menjawab Masa Depan dengan Keberanian
Lombok Barat tidak bisa berjalan di tempat. Di usia 67 tahun ini, daerah kita harus berani melakukan lompatan: mengadopsi teknologi, memperkuat ekonomi hijau, mengembangkan tata kelola pemerintahan berbasis data, hingga menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing secara global.
Kawasan Sekotong, misalnya, memiliki potensi pariwisata kelas dunia yang belum tergarap optimal. Begitu pula sektor pertanian dan perikanan, yang dapat dikembangkan berbasis teknologi dan nilai tambah. Tapi semua itu tidak akan berhasil tanpa keberanian membuat keputusan yang tidak populis tapi strategis, serta konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan.
Kita tidak bisa hanya menjadi penonton di rumah sendiri, sementara daerah lain terus berlari.
Penutup: Menuju Lobar yang Lebih Adil dan Maju
Di HUT ke-67 ini, izinkan saya mengajak seluruh masyarakat Lombok Barat untuk menjadikan momen ini sebagai titik balik. Mari kita tinggalkan sekat-sekat politik praktis yang memecah, dan kembali ke semangat “Patut Patuh Patju” sebagai identitas daerah yang harmonis dan produktif.
Lombok Barat memiliki segalanya untuk menjadi kabupaten unggulan: kekayaan alam, budaya, SDM, dan lokasi strategis. Yang dibutuhkan kini adalah komitmen bersama, arah pembangunan yang jelas, dan keberanian untuk berubah.
Selamat Ulang Tahun Lombok Barat yang ke-67. Semoga Allah SWT selalu meridai setiap langkah dan ikhtiar kita dalam membangun daerah tercinta ini.