Lombok Barat Pasti Mampu “menimbang antara Lock Down dan Tidak”

0
732

Giri Menang, 18 Maret (sebar.co.id)
Pada Tahun 2018 lalu kita pernah punya pengalaman digoyang gempa berkekuatan tinggi. Kita mampu keluar dari polemik itu, karena rasa solidaritas kita tumbuh, partisipasi masyarakat tinggi kepada pemerintah.

Sekarang kita adalah bagian dari dunia yang sedang diserang virus Covid-19. Hampir seluruh negara mengeluarkan kebijakan me-lockdown termasuk diberbagai lokasi di Indonesia. Pemerintah Provinsi NTB sendiri sedang mimbang kebijakan 169 hari Siaga Bencana Corona “169 Zero Corona”
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat beserta OPD-OPDnya melalui surat edaran melakukan upaya-upaya sehingga masyarakat tidak panik.
Sebab tidak sedikit masyarakat yang tidak sepakat dengan melock down daerah wisata. Karena bisa berimbas pada banyak aktivitas strategis akan terganggu, belum lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan dan lebaran. Maka perlu menimbang kembali surat edaran tersebut. Untuk menjaga Lombok Barat agar tetap kondusif perlu kiranya memaksimalkan program-program mitigasi yang terintegrasi dan terkoneksi.

Menurut H. Abdul Majid anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat, Komisi II praksi PPP sekaligus pengiat pariwisata mengatakan “Spirit menjaga keluarga, masyarakat dari virus Corona harus dapat tumbuh di semua elemen masyarakat. Pemerintah perlu melakukan tindakan afirmatif (afirmatif action). Terkait lokasi wisata perlu kebijakan yang mempertimbangkan aspek kepentingan dan keselamatan yang lebih luas.”
Selanjutnya pria yang biasa dipanggil Lozawa itu menyarankan Sterilisasi hotel dan restoran berupa ketersediaan hand sanitizer dan ketersediaan para medis di lokasi wisata perlu digalakkan oleh pemerintah, selain itu Keamanan dan Ketersediaan bahan pokok di lokasi wisata dengan mensuplai kebutuhan tersebut melalui terbentuknya tim khusus di sub-sub mikro teknis, menjaga kenyamanan masyarakat dan pengunjung wisata dengan tidak menimbulkan kepanikan, ketersediaan pusat informasi yang terintegrasi dan menghimbau Masyarakat untuk selalu up-to-date informasi dan tidak menshare informasi-informasi miring yang menimbulkan kegaduhan. Selain itu masyarakat diajak untuk menjaga keluarga di rumah masing-masing. Selanjutnya Pemerintah dari kabupaten Lombok barat hingga desa mensosialisasikan virus korona dengan membuat masyarakat dengan bahasa yang tenang dan merakyat.

Leave a reply