Oleh: Abdul Majid, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat
SEBAR.CO.ID – Senggigi yang terletak di Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Pulau Lombok. Dengan keindahan pantainya yang memukau, Senggigi pernah menjadi primadona pariwisata. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Artikel ini akan membahas upaya yang telah dan dapat dilakukan untuk menghidupkan kembali pariwisata di Senggigi, termasuk peran pemerintah daerah, strategi pengembangan yang efektif, serta kolaborasi berbagai pihak dalam membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
Potensi Pariwisata Senggigi
Pantai Senggigi menawarkan panorama alam yang menakjubkan dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Selain itu, kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, restoran, dan kafe yang beragam. Akomodasi dan tempat bersantai tersebar di sepanjang kawasan ini, mencerminkan potensi besar yang dimiliki Senggigi sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
Senggigi memiliki keunggulan dengan keindahan alamnya yang mempesona, didukung oleh infrastruktur pariwisata yang sudah berkembang dengan baik. Lokasi yang strategis, hanya berjarak sekitar satu jam dari Bandara Internasional Lombok, menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau. Selain itu, kekayaan budaya masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman lebih dari sekadar keindahan pantai.
Namun, beberapa tantangan masih harus dihadapi. Promosi dan pemasaran yang masih kurang optimal membuat Senggigi kalah bersaing dengan destinasi lain seperti Mandalika dan Bali. Infrastruktur di beberapa titik juga perlu ditingkatkan agar wisatawan merasa lebih nyaman. Selain itu, kurangnya event besar sepanjang tahun menyebabkan kunjungan wisatawan tidak merata.
Di sisi lain, tren pariwisata berbasis alam dan budaya yang semakin diminati di tingkat global bisa menjadi peluang besar bagi Senggigi. Pengembangan event wisata seperti festival budaya dan olahraga air dapat meningkatkan daya tariknya. Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan ekowisata dan pariwisata berkelanjutan juga dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan.
Namun, ada pula tantangan yang perlu diwaspadai, seperti persaingan dengan destinasi wisata lain di Indonesia yang semakin berkembang. Faktor eksternal seperti perubahan iklim dan fluktuasi ekonomi global juga dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan. Salah satu persoalan mendasar yang juga menjadi penghambat serius adalah adanya pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, yang berdampak langsung pada kemampuan daerah untuk mengalokasikan dana pengembangan infrastruktur dan promosi pariwisata. Situasi ini memerlukan strategi adaptif dari pemerintah daerah agar tetap dapat bergerak meskipun dengan keterbatasan sumber daya.
Upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah mengambil berbagai langkah strategis untuk menghidupkan kembali pariwisata di Senggigi. Salah satu inisiatif utama adalah program “Senggigi Sinergi,” yang melibatkan aksi bersih-bersih pantai dengan partisipasi hotel-hotel di sekitar area tersebut. Program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi wisatawan, sejalan dengan konsep Sapta Pesona.
Selain itu, pemerintah daerah berkomitmen membangun dermaga di kawasan Senggigi untuk mempermudah akses wisatawan ke destinasi ini. Pembangunan dermaga diharapkan meningkatkan mobilitas turis dan memperkuat posisi Senggigi sebagai destinasi wisata unggulan.
Namun, kendala anggaran akibat kebijakan pusat yang memangkas dana transfer ke daerah menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Kondisi ini memerlukan pendekatan kreatif dalam mencari alternatif pendanaan melalui kemitraan dengan pihak swasta, optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD), serta efisiensi dalam penggunaan anggaran yang ada.
Kolaborasi untuk Menghidupkan Kembali Senggigi
Untuk menghidupkan kembali pariwisata Senggigi, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
1. Kolaborasi Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Desa
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat perlu bekerja sama dengan pemerintah desa di wilayah Senggigi dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan pariwisata yang inklusif.
Pemerintah desa dapat berperan dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam industri pariwisata.
2. Kemitraan dengan Pelaku Pariwisata dan Pihak Swasta
Pemilik hotel, restoran, dan pelaku usaha pariwisata harus bersinergi dalam menciptakan paket wisata menarik yang dapat meningkatkan daya tarik Senggigi.
Investasi dari pihak swasta dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata harus difasilitasi oleh pemerintah daerah.
3. Intervensi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pemerintah daerah harus menyediakan insentif bagi pelaku usaha pariwisata untuk mengembangkan bisnis mereka.
Perbaikan infrastruktur seperti jalan, penerangan, dan aksesibilitas harus menjadi prioritas dalam pengembangan pariwisata Senggigi.
4. Promosi dan Branding
Meningkatkan promosi melalui media sosial, pameran pariwisata, dan kerja sama dengan agen perjalanan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional.
Memanfaatkan influencer dan content creator untuk memperkenalkan keindahan Senggigi ke pasar global.
5. Penguatan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata untuk menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam sektor pariwisata.
Kesimpulan
Dengan implementasi strategi-strategi tersebut dan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Senggigi dapat kembali menjadi destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku pariwisata, pihak swasta, dan masyarakat setempat menjadi kunci utama dalam membangun kembali kejayaan Senggigi sebagai ikon pariwisata Lombok Barat, meskipun di tengah keterbatasan anggaran akibat kebijakan pemangkasan dari pemerintah pusat.