Abdul Majid, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat dan Pembina InRide Foundation
SEBAR.CO.ID – Di tengah tingginya kasus pinjaman online (pinjol) yang menjerat masyarakat, Lombok Barat kini menghadapi tantangan serius dalam menciptakan akses pembiayaan yang lebih terjangkau dan aman. Masyarakat sering kali terpaksa mengambil pinjol karena kebutuhan mendesak dan keterbatasan alternatif pembiayaan yang mudah diakses, terutama bagi mereka yang berada di sektor usaha mikro dan menengah. Kondisi ini meningkatkan risiko terjebak dalam lingkaran hutang dengan bunga yang tinggi, sehingga menimbulkan masalah keuangan yang lebih luas.
Salah satu solusi yang kini digencarkan adalah penguatan kembali koperasi sebagai lembaga keuangan berbasis komunitas yang dapat menjangkau lapisan masyarakat luas. Di masa lalu, koperasi di Lombok Barat pernah menjadi andalan masyarakat dalam memperoleh pinjaman modal usaha dengan bunga rendah. Kini, peran ini perlu kembali dioptimalkan agar dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan masyarakat, sekaligus menawarkan alternatif dari pinjaman online yang sering kali memberatkan.
Kolaborasi antara koperasi dan bank melalui program subsidi bunga bisa menjadi langkah nyata dalam menekan tingginya bunga pinjaman. Melalui program ini, masyarakat dapat mengakses pinjaman koperasi dengan bunga yang lebih terjangkau, sehingga mendukung kegiatan ekonomi tanpa harus bergantung pada pinjol. Pengembangan ini juga bisa melibatkan perbankan daerah dan lembaga keuangan lainnya untuk memperluas akses pembiayaan kecil dan menengah yang lebih inklusif.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Lombok Barat memiliki potensi besar untuk memperluas kredit skala kecil kepada masyarakat setempat. Sebagai lembaga keuangan yang lebih dekat dengan masyarakat, BPR dapat mengoptimalkan program kredit mikro yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa dan pelaku usaha kecil. Hal ini akan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan yang layak tanpa harus membayar bunga tinggi seperti yang dikenakan oleh pinjol.
Selain penguatan lembaga keuangan, edukasi finansial juga memegang peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko dan dampak pinjol ilegal. Kampanye edukasi yang melibatkan pemerintah daerah, koperasi, dan BPR dapat membantu masyarakat memahami pilihan pembiayaan yang lebih aman dan menghindari jebakan pinjol.
Melalui penguatan koperasi, BPR, dan peningkatan literasi keuangan, Lombok Barat dapat menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat. Upaya ini diharapkan tidak hanya mampu mengurangi dampak negatif pinjol, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh warga Lombok Barat.