Abdul Majid, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat
SEBAR.CO.ID – Lonjakan harga cabai hingga Rp200 ribu/kg menjadi fenomena yang menimbulkan dilema. Di satu sisi, petani menikmati keuntungan setelah sebelumnya sering menghadapi harga anjlok. Namun, di sisi lain, masyarakat harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk kebutuhan pokok, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Fenomena Kenaikan Harga
Faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga cabai adalah cuaca ekstrem yang berdampak pada gagal panen dan berkurangnya pasokan. Selain itu, meningkatnya permintaan, rantai distribusi yang panjang, serta potensi spekulasi harga oleh tengkulak turut memperburuk situasi. Tidak hanya cabai, komoditas lain seperti beras, daging, dan minyak goreng juga berpotensi mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan ke depan.
Situasi ini perlu disikapi dengan kebijakan yang tepat agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Langkah yang Harus Dilakukan
Untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan daya beli masyarakat, ada beberapa langkah strategis yang perlu didorong:
1. Operasi Pasar dan Stabilisasi Harga
Pemerintah daerah harus segera menggelar operasi pasar untuk menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya tanpa beban yang berlebihan.
2. Skema Perlindungan bagi Petani
Harga yang tinggi saat ini tentu menguntungkan petani, tetapi saat panen melimpah, harga bisa jatuh drastis. Oleh karena itu, diperlukan skema perlindungan harga agar petani tetap mendapatkan keuntungan yang layak sepanjang tahun.
3. Pemangkasan Rantai Distribusi
Salah satu penyebab harga melonjak adalah panjangnya rantai distribusi. Pemerintah perlu mendorong sistem distribusi yang lebih efisien dan meminimalkan peran spekulan yang sering memainkan harga di pasar.
4. Mendorong Ketahanan Pangan Lokal
Perlu dibangun ketahanan pangan berbasis rumah tangga, seperti gerakan menanam cabai, bawang, dan sayuran di pekarangan rumah. Dengan cara ini, masyarakat tidak terlalu tergantung pada pasar saat harga melonjak.
5. Pengawasan terhadap Spekulan dan Tengkulak
Pemerintah daerah harus memperketat pengawasan terhadap praktik permainan harga yang dilakukan oleh spekulan. Jika ada indikasi penimbunan atau manipulasi pasokan, tindakan tegas harus segera diambil.
Kesimpulan
Menjelang Ramadan dan Idulfitri, fluktuasi harga kebutuhan pokok adalah tantangan yang harus dihadapi bersama. Kebijakan yang berpihak kepada petani harus tetap menjaga keseimbangan agar daya beli masyarakat tidak terbebani.
Ke depan, perlu ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, petani, pedagang, dan masyarakat agar harga pangan tetap stabil dan adil bagi semua pihak. Isu ini harus terus dikawal agar kesejahteraan petani tetap terjamin tanpa mengorbankan keseimbangan ekonomi masyarakat luas.