Pelantikan MWC NU Sekotong Lembar Kolaborasi Budaya dan Modernisasi

0
47

Lombok Barat, – Biasanya pelantikan-pelantikan yang diselenggarakan oleh PCNU Lombok Barat dari pondok pesantren ke pondok pesantren, perbedaan halnya dengan kali ini.

 

Pelantikan gabungan Majlis wakil cabang NU Kecamatan Lembar, Kecamatan Sekotong, Lembaga Takmir Masjid Dan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum NU Kabupaten Lombok Barat di Aula Pelindo Tiga Pelabuhan Internasional Gili Mas.

 

Ribuan peserta memadati acara tersebut yang dimeriahkan oleh gendang beleq Mareje, Hadrah Nujumul Huda Batu Samban dan zikir zaman Jekem Timur.

 

Dihadiri oleh pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Kapolres, Kapolsek, Danposramil, Camat Lembar, Camat Sekotong, Sahbandar, Pelindo, DPRD Kabupaten Lombok Barat, GP Ansor, Muslimat, Karang Taruna Gerbang Sasak, Kepala Desa sekecamatan Lembar sekotong, dan masyarakat seputar Lembar sekotong.

 

H. Sahwan, S.Pd atau akrab dipanggil Guru Wan selaku ketua panitia melaporkan “Pelantikan ini Mengangkat tema Moderasi beragama “merawat jagat, membangun peradaban” menyongsong satu abad NU”.

 

Melihat potensi yang ada di kecamatan Lembar dan Sekotong selama ini jam’iyah telah terbiasa hidup dan berinteraksi dengan beragam perbedaan.

 

Eksistensi komunitas Hindu, Budha, Kristen, suku Sasak, samawa, Jawa, Mbojo, Makasar, Arab di dua kecamatan tersebut meneguhkan konsep hidup tawassuth (sikap tengah-tengah) tawazun (seimbang), I’tidal (tegak lurus) dan tasamuh (toleransi).”

 

Pembacaan dengan khidmat diselingi guyonan-guyonan ala NU draf pelantikan oleh sekertaris PCNU Kabupaten Lombok Barat Ali Maksum, M.Si.

 

sementara itu sekda menyampaikan bahwa NU berperan dan berkontribusi sebagai perekat kebangsaan di kabupaten Lombok barat selama ini.

 

Ketua PCNU menjelaskan NU sebagai warisan para ulama harus selalu dijaga, ia merupakan gerbong bukan bus yang bisa berjalan ke mana-mana.

 

Selayaknya gerbong, pengurus NU harus mengikuti rel yang sudah ada dan tidak boleh melenceng semau-maunya.

 

Sambutan ditutup oleh Dr. Muh. Saleh Ending mewakili PWNU NTB mengatakan sebagai seorang pemimpin harus Arif dan bijaksana.

 

NU sebagai wadah besar yang telah berkontribusi dalam merawat jagad membangun peradaban harus mampu memperkuat struktur dan merawat kultur dari Pengurus Cabang hingga ranting.

 

Menyambut satu abad NU diintruksikan untuk menghadiri acara di Sidoarjo Jawa timur Februari mendatang.

Leave a reply