UMKM Sebagai Tulang Punggung Penanggulangan Covid-19

0
357

Husniadi: Sekjend FM LOBAR

Lombok Barat, 11 Mei 2020
oleh: Husnaidi

Harus kita akui bersama bahwa Covid-19 mampu membuat berbagai sektor kehidupan menjadi tidak stabil. Beberapa kebijakan dan program pemerintah mendapat banyak kritik dari berbagai kalangan. Program jaring pengaman sosial Lombok Barat atau JPS mantap menuai banyak pro dan kontra dikarenakan data yang digunakan seperti bahasa ketua dewan perwakilan rakyat beberapa waktu lalu masih amburadul. Selain itu kurangnya sosialisasi terkait berbagai macam kebijakan pemerintah di tengah masyarakat mampu memberikan kontribusi terhadap beberapa ketegangan atau konflik horizontal di masyarakat. Beberapa kali masyarakat melakukan aksi demonstrasi tentu sudah menjadi bukti yang kuat tentang lemahnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu kebijakan membatasi jam operasi pasar misalnya juga cukup banyak menjadi keluhan oleh beberapa pelaku usaha.

Melihat kondisi seperti ini tentu membutuhkan atensi yang cukup serius. Karena jika hal ini dibiarkan terus berlarut tidak bisa dipungkiri masyarakat akan semakin dihadapkan pada situasi yang lebih buruk, bisa jadi masyarakat menjadi lebih Brutal dan anarkis. Sehingga perlu dicarikan solusi alternatif yang sekiranya mampu mengurangi risiko yang lebih besar ini. Masyarakat harus diberikan rasa aman sehingga situasi di tengah masyarakat bisa lebih terkendali.

Sekian banyak masalah yang terjadi hampir penyebabnya karena mereka kehilangan mata pencaharian sehingga muncul sifat dan sikap nekat untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka sendiri tidak mau melakukannya hanya saja karena tuntutan hidup dan tidak ada pilihan lain sehingga mau tidak mau mereka harus menerima segala resiko yang ada. Peralihan profesi tidak dapat di hindari, muncul lagi persaingan pada bidang-bidang tertentu sehingga perebutan lahan berburu rupiah tidak dapat di hindari yang mengakibatkan kerugian dan sampai akhirnya kalah dalam persaingan dan gulung tikar. Tentu saingan terbesar dan terberat ada persaingan melawan retail modern yang secara management dan perencanaan jauh lebih paripurna.

Dengan segala keterbatasan yang ada perlunya masyarakat diberikan ruang bergerak yang lebih bebas melalui UMKM yang ada tapi tentunya dengan sedikit bantuan pemangku kebijakan untuk mengurangi operasi pasar retail modern yang ada, dengan demikian masyarakat akan sedikit terbantu. Gerakan belanja di warung tetangga juga harus digalakan bersama supaya masyarakat bisa saling membantu satu dengan yang lainnya. Kedua selain membudayakan belanja di warung tetangga, pemerintah juga bisa membuat aplikasi UMKM (jual beli online) untuk kawasan Lombok barat melihat intensitas masyarakat yang masih dikhawatirkan keluar rumah. Karena Covid-19 membiasakan orang akan menggunakan smartphone untuk aktivitas seperti pemesanan, jual beli, rapat, dll.

UMKM ini harus lebih diperhatikan dan lebih di support oleh pemerintah mengingat saat ini yang paling memungkinkan sebagai tulang punggung pencarian masyarakat adalah kegiatan tersebut. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan pengendalian retail modern yang menjamur tanpa tata ruang yang jelas juga bisa jadi momok menakutkan untuk UMKM yang baru merangkak ini. Sehingga hal ini layak untuk menjadi kajian dan atensi pemerintah sebagai alternatif untuk menghadapi keganasan dampak akibat pandemi virus yang sangat mewabah saat ini.

Leave a reply