Oleh: Abdul Majid
Ketua DPC FORSA Kab. Lombok Barat & KELANERS Korwil Kabupaten Lombok Barat
Kopi Galau “Gawah Lauk” – Dusun Lemer, Desa Buwunmas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat menjadi saksi hadirnya energi positif dari berbagai penjuru Nusa Tenggara Barat dalam balutan Kemah Bakti FORSA NTB 2025. Sebuah perhelatan sederhana namun sarat makna, yang diinisiasi oleh keluarga besar FORSA (Fans of Rhoma and Soneta) dan KELANERS KORWIL Provinsi NTB sebagai bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan penguatan jejaring sosial antar anggota. (05-06/7/2025)
Kemah Bakti ini bukan sekadar temu wicara atau kumpul santai. Ia menjadi medium penting dalam membangun silaturahmi yang lebih erat antar sesama penggemar musik dan budaya, yang selama ini mungkin hanya terhubung lewat ruang virtual atau kegiatan-kegiatan formal. Melalui suasana alam yang alami, jauh dari hiruk pikuk kota, kami ingin menciptakan ruang keakraban yang lebih hangat dan membumi.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk koordinasi awal dalam menyusun program-program bersama yang lebih menyentuh masyarakat. Dalam suasana kemah yang akrab, kami mendiskusikan potensi kolaborasi antara FORSA dan KELANERS dengan berbagai elemen—baik komunitas seni, budaya, maupun pariwisata dalam semangat: satu nada, satu cinta.
Tak dapat kami pungkiri, pemilihan lokasi di Sekotong bukan tanpa alasan. Kecamatan ini menyimpan kekayaan alam yang luar biasa: pantai-pantai alami, gugusan pulau-pulau kecil, dan keramahan masyarakatnya. Maka, dalam kesempatan ini, kami juga ingin memanfaatkan momentum untuk membantu mempromosikan pariwisata Sekotong—sebagai bentuk dukungan terhadap potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal.
Sebagai Ketua DPC FORSA dan Kelaners Korwil Kabupaten Lombok Barat dan sekaligus tuan rumah, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan semangat untuk hadir. Terima kasih saya khususkan kepada Ketua DPW FORSA dan KELANERS Provinsi NTB beserta Ibu, para pengurus lintas kabupaten, serta semua pihak yang ikut menyukseskan kegiatan ini—termasuk para relawan lokal dan tim Kopi Galau “Gawah Lauk”
Tentu, dalam suasana yang penuh dinamika dan keterbatasan, tidak semua hal bisa sempurna. Atas nama pribadi dan panitia lokal, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dalam pelayanan, penyambutan, maupun teknis pelaksanaan. Percayalah, segala upaya kami landasi dengan niat baik dan semangat kebersamaan.
Akhirnya, kami berharap kegiatan semacam ini bisa terus tumbuh dan menjadi agenda rutin yang tidak hanya mempererat barisan, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Karena FORSA dan KELANERS bukan hanya soal musik dan nostalgia, tapi juga soal nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan cinta tanah air yang terus kita hidupkan bersama.
“Kebersamaan adalah kekuatan. Dan dari sudut Sekotong yang tenang, kita sedang merintis gelombang besar menuju karya dan harmoni yang lebih luas.”